=> SMA Negeri I Padangpanjang Juara Nasional LCC UUD 45 dan Tap MPR
=> Angkutan Kota Padangpanjang Mulai Dipasang Stiker Islami
=> Pasar Pabukoan Difasilitasi Pemko di Terminal Angkot Sepi
=> Oktober, Pd. Panjang Terapkan Lelang Secara Online
=> Realisasi Fisik Pembangunan Sudah 50,75 Persen
=> Lokasi Pasar Pabukoan Ditetapkan di Terminal Angkot
=> Mifan dan Lubuk Mata Kucing Diminati untuk “Balimau”
=> Akper Nabila Kembali Wisuda Mahasiswanya
=> Harga Sembako di Padangpanjang Stabil
=> Hendaknya PSPP Turunkan Pemain Asal Pd.Panjang
=> Data Pemakai Kendaraan Dinas akan Diperbarui
=> Wako Buka Tiga Kegiatan Keislaman
=> DPRD Desak Optimalisasi GOR Khatib Sulaiman
=> Tarif Naik, Pelayanan PDAM Juga Harus Naik
=> Masyarakat Banyak Keluhkan Masalah Drainase dan Sarana Umum
=> Ada Absen Siluman di Kantor SKPD
=> Capil Pertahankan Posisi sebagai SKPD Terbaik
=> Belajar Meramaikan Masjid dari Al Azhar
=> SKPD dengan Kinerja Baik Diberi Reward
Sabtu, 31 Juli 2010
Bumi Dibombardir Sinar Kosmik Bintang Mati
Partikel-partikel itu tiba bukan dalam kondisi "seragam" dari semua arah.
VIVAnews - Sinar kosmik dengan pola aneh tak beraturan membombardir Bumi dari luar angkasa. Fenomena ini ditangkap oleh eksperimen IceCube Neutrino Observatory yang dibangun jauh di dasar lapisan es Antartika.
Sinar kosmik merupakan partikel energi tinggi di angkasa luar yang diduga berasal dari sisa-sisa bintang mati. Namun, IceCube mendeteksi bahwa partikel-partikel itu tiba bukan dalam kondisi "seragam" dari semua arah.
Seperti dilansir Livescience.com, edisi 30 Juli 2010, studi menunjukkan bahwa sinar kosmik berlebih datang dari satu bagian di langit, dan sinar kosmik yang kurang kadarnya datang dari bagian lain.
"IceCube sebenarnya bukan dibangun untuk mengamati sinar kosmik. Sinar kosmik hanya dianggap latar belakang saja," kata peneliti dari University of Wisconsin-Madison, Rasha Abbasi.
Studi-studi sebelumnya telah menemukan adanya kemiripan kemiringan (yang disebut anisotropy) di langit di atas Kutub Utara Bumi. Namun, baru kali ini ilmuwan melihat pola-pola aneh tersebut di langit benua paling ujung selatan planet Bumi.
"Namun, kami punya miliaran event mengenai sinar kosmik yang kemudian menjadi sangat menarik," tambahnya.
Abbasi mengatakan, salah satu penjelasan untuk mengungkap misteri sinar kosmik ini adalah bahwa sebuah bintang kemungkinan mati dalam ledakan supernova di yang relatif dekat dengan (Kutub Selatan), dan sisa-sisa ledakan itu mungkin bercampur membentuk sinar kosmik yang mendominasi sinyal-sinyal yang diterima oleh IceCube.
"Pada awalnya, kami tidak tahu apa yang harus kami harapkan," kata Abbasi. "Melihat anisotropy ini meluas ke langit Kutub Selatan merupakan hasil tambahan dari efek-efek misterius, entah itu karena daerah magnetis yang mengelilingi kami atau karena sisa-sisa ledakan supernova di sekitar sini," terang Abbasi.
Apakah misteri tersebut bisa diungkap atau tidak, observasi ini bisa membantu ilmuwan untuk lebih memahami sinar kosmik yang terbentuk. Penemuan oleh IceCube mengenai sinar kosmik ini dijelaskan secara detail dalam jurnal Astrophysical Journal Letters edisi 1 Agustus 2010.(umi)
Sumber : VIVAnews