=> SMA Negeri I Padangpanjang Juara Nasional LCC UUD 45 dan Tap MPR
=> Angkutan Kota Padangpanjang Mulai Dipasang Stiker Islami
=> Pasar Pabukoan Difasilitasi Pemko di Terminal Angkot Sepi
=> Oktober, Pd. Panjang Terapkan Lelang Secara Online
=> Realisasi Fisik Pembangunan Sudah 50,75 Persen
=> Lokasi Pasar Pabukoan Ditetapkan di Terminal Angkot
=> Mifan dan Lubuk Mata Kucing Diminati untuk “Balimau”
=> Akper Nabila Kembali Wisuda Mahasiswanya
=> Harga Sembako di Padangpanjang Stabil
=> Hendaknya PSPP Turunkan Pemain Asal Pd.Panjang
=> Data Pemakai Kendaraan Dinas akan Diperbarui
=> Wako Buka Tiga Kegiatan Keislaman
=> DPRD Desak Optimalisasi GOR Khatib Sulaiman
=> Tarif Naik, Pelayanan PDAM Juga Harus Naik
=> Masyarakat Banyak Keluhkan Masalah Drainase dan Sarana Umum
=> Ada Absen Siluman di Kantor SKPD
=> Capil Pertahankan Posisi sebagai SKPD Terbaik
=> Belajar Meramaikan Masjid dari Al Azhar
=> SKPD dengan Kinerja Baik Diberi Reward
Rabu, 14 Juli 2010
Duyung Masih Ada
Ada anggapan sebagian besar masyarakat bahwa Duyung (Dugon dugon) sudah punah di perairan selatan Kalimantan Timur, namun ternyata mamalia laut paling langka di Indonesia itu masih ada di Teluk Balikpapan.
"Saat ini duyung di Teluk Balikpapan dalam kondisi terancam. Ancaman utama adalah hilangnya padang lamun yang merupakan pakan utam...a duyung. Lamun menghilang karena sedimentasi dan polusi kimia," kata peneliti kehidupan liar satwa langka di Teluk Balikpapan, yaitu Ilmuwan dari Universitas Bohemia Republik Chehnya, Stanislav Lhota. Lamun menghilang di Teluk Balikpapan diduga akibat terjadinya sedimentasi dan polusi kimia. "Salah satu sumbernya adalah perkebunan sawit, misalnya perkebunan PT Agro Indomas di Kelurahan Pemaluan dan Sepaku (kabupaten PPU). Perusahan tersebut telah menanam sawit di sepanjang pesisir dan tepian sungai dan anak sungai, padahal sesuai peraturan di Indonesia tindakan perusahaan itu adalah ilegal menanam sawit di zona penyangga di sepanjang pantai dan tepi sungai.
Sumber :Koran Facebook