Patahan atau sesar di Jakarta membentang dari Ciputat hingga wilayah Kota.
VIVAnews - Seperti halnya di dasar laut, di permukaan tanah pun bisa mengalami fenomena patahan. Di darat, patahan itu disebut sesar.
Salah satunya berada di Ciputat, Jakarta. Patahan itu membentang dari Ciputat hingga wilayah Kota.
"Sesungguhnya, patahan Ciputat atau yang memang berada di wilayah Jakarta dan Surabaya belum ada penelitian detil [soal keaktifannya]," kata Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Erick Ridzky saat dihubungi VIVAnews, Jumat 16 Juli 2010.
Ditambahkan dia, ada beberapa indikasi keberadaan sesar aktif. "Antara lain, terlihat adanya relief yang cukup tajam , permukaan tanahnya juga terlihat."
Sesar Ciputat, kata Erick, juga seperti sesar aktif lainnya yakni di Lembang, Jawa Barat, ini yang akan diteliti lebih jauh," tambah Erick.
Erick mengakui keberadaan sesar aktif yang berlokasi dekat dengan Jakarta atau Surabaya, masih belum bisa diidentifikasi dengan baik dalam peta gempa termutakhir yang diberi nama Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) Map.
Namun, "ada [ keberadaan] sesar aktif. Ini tidak ada hubungannya dengan gempa. Itu bagian dari dampaknya saja. Jangan sampai apa yang disampaikan itu bisa membuat khawatir."
"Kita harus memandangnya, gempa ini adalah pengetahuan kepada masyarakat luas, agar memahami bisa menyikapinya," tambah Erick.
***
Kabar bahwa ada sesar yang membentang dari Ciputat ke Kota sudah tersiar sebelumnya.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut, salah satu bukti keberadaan sesar adalah adanya sumber mata air panas di sekitar Gedung Arsip Nasional. Sesar itu adalah patahan tua.
Namun, 2006 lalu sesar itu masih berstatus tidak aktif. Satu-satunya yang bisa mengaktifkan sesar itu adalah gempa berkekuatan di atas 7 skala Richter. Untungnya, tidak pernah ada gempa sebesar itu di Jakarta, setidaknya dalam 200 tahun terakhir.
Sebelumnya, para ahli gempa memperingatkan potensi terjadinya gempa besar di Jakarta.
Ibu kota Indonesia dalam sejarahnya pernah diguncang gempa dahsyat yakni pada, 1699, 1780, 1883, dan 1903.
Intensitas gempa yang kian meningkat di zona patahan aktif di sepanjang pantai barat Sumatera belakangan ini memunculkan kekhawatiran, potensi gempa bisa menuju ibu kota sewaktu-waktu.
Sumber : VIVAnews
=> SMA Negeri I Padangpanjang Juara Nasional LCC UUD 45 dan Tap MPR
=> Angkutan Kota Padangpanjang Mulai Dipasang Stiker Islami
=> Pasar Pabukoan Difasilitasi Pemko di Terminal Angkot Sepi
=> Oktober, Pd. Panjang Terapkan Lelang Secara Online
=> Realisasi Fisik Pembangunan Sudah 50,75 Persen
=> Lokasi Pasar Pabukoan Ditetapkan di Terminal Angkot
=> Mifan dan Lubuk Mata Kucing Diminati untuk “Balimau”
=> Akper Nabila Kembali Wisuda Mahasiswanya
=> Harga Sembako di Padangpanjang Stabil
=> Hendaknya PSPP Turunkan Pemain Asal Pd.Panjang
=> Data Pemakai Kendaraan Dinas akan Diperbarui
=> Wako Buka Tiga Kegiatan Keislaman
=> DPRD Desak Optimalisasi GOR Khatib Sulaiman
=> Tarif Naik, Pelayanan PDAM Juga Harus Naik
=> Masyarakat Banyak Keluhkan Masalah Drainase dan Sarana Umum
=> Ada Absen Siluman di Kantor SKPD
=> Capil Pertahankan Posisi sebagai SKPD Terbaik
=> Belajar Meramaikan Masjid dari Al Azhar
=> SKPD dengan Kinerja Baik Diberi Reward