=> SMA Negeri I Padangpanjang Juara Nasional LCC UUD 45 dan Tap MPR
=> Angkutan Kota Padangpanjang Mulai Dipasang Stiker Islami
=> Pasar Pabukoan Difasilitasi Pemko di Terminal Angkot Sepi
=> Oktober, Pd. Panjang Terapkan Lelang Secara Online
=> Realisasi Fisik Pembangunan Sudah 50,75 Persen
=> Lokasi Pasar Pabukoan Ditetapkan di Terminal Angkot
=> Mifan dan Lubuk Mata Kucing Diminati untuk “Balimau”
=> Akper Nabila Kembali Wisuda Mahasiswanya
=> Harga Sembako di Padangpanjang Stabil
=> Hendaknya PSPP Turunkan Pemain Asal Pd.Panjang
=> Data Pemakai Kendaraan Dinas akan Diperbarui
=> Wako Buka Tiga Kegiatan Keislaman
=> DPRD Desak Optimalisasi GOR Khatib Sulaiman
=> Tarif Naik, Pelayanan PDAM Juga Harus Naik
=> Masyarakat Banyak Keluhkan Masalah Drainase dan Sarana Umum
=> Ada Absen Siluman di Kantor SKPD
=> Capil Pertahankan Posisi sebagai SKPD Terbaik
=> Belajar Meramaikan Masjid dari Al Azhar
=> SKPD dengan Kinerja Baik Diberi Reward
Minggu, 25 Juli 2010
LIPI: Ikan Nila Bisa Berkembangbiak di Laut
Minggu, 25 Juli 2010 18:38 WIB
SUNGAILIAT--MI: Kepala Peneliti Oseanografi pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sri Juana, menyatakan ikan nila yang selama ini hidup di air tawar ternyata juga bisa berkembangbiak di air laut.
"Ikan nila cocok hidup di air laut untuk menggantikan spesies ikan kakap sudah berkurang akibat penangkapan para nelayan," katanya di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel), Minggu (25/7).
Ia mengatakan, ikan nila yang selama ini hidupnya di air tawar bisa dibudidaya di laut yang memiliki kadar garam 29 sampai dengan 32 promil.
"Sebelum ikan nila dipindahkan ke laut untuk dilakukan budidaya, maka pada tahap awal mesti melalui proses adaptasi terhadap ikan nila tersebut di dalam air yang memiliki kandung air garam lebih kurang 30 promil," katanya.
Sri Juana mengatakan, selain untuk menggantikan ikan kakap yang sudah berkurang akibat penangkapan para nelayan, ikan nila yang sudah beradaptasi dengan air laut mempunyai keunggulan yaitu rasa dagingnya yang lebih enak atau kenyal.
"Pada tahun ini kami sedang melakukan proses adaptasi ikan nila di Balai Benih Ikan Sungailiat (BBIS) Bangka, sebanyak 1.000 ekor, dan pada tahun sebelumnya sudah berhasil melakukan hal yang sama sebanyak 1.500 ekor di Kabupaten Belitung," jelasnya.
Menurut dia, ikan nila dari sejarah nenek moyang sebenarnya berasal dari laut, dengan perkembangan jaman ikan nila sekarang lebih banyak dibudidaya di air tawar oleh masyarakat.
"Ikan nila yang dibudidaya di air laut lebih kurang selama lima bulan sudah bisa dikonsumsi," katanya.
Ia mengatakan, ikan nila yang sudah beradaptasi dengan air laut, bisa dilepas bebas di perairan laut sebagaimana ikan laut pada umumnya.
"Mengingat ikan nila air laut bertujuan menggantikan ikan kakap, diharapkan harganya pun juga memiliki nilai ekonomi tinggi," ujarnya. (Ant/OL-3)
Sumber : Media Indonesia